Minggu, 30 Oktober 2011

Pelajaran Kecil dari Dapur

*setting : dapur
*timing : pagi hari

AKU : "nahh Mi, udah masak sambalnya,, pisahin ?"
IBU : "angkatlah, udah masak itu.. pisahkan dikit sambalnya ke mangkok ini nahh , ibu msh mau masak sayur yang lain"
AKU : *ngangkat wajan dari atas kompor* "wuihh,,panas..panaass.."
IBU : "hati2, kenapa kamu ini ceroboh trus kerjaannya ? pake kain lap itu tangannya, "
ADEK : *masuk dapur* emang tuww.. *melet*
AKU : *memindahkan sambal* "tolong tarok di atas meja, Sa.. capek tegak duduk terus" *ngasih mangkok berisi sambal ke adek*
ADEK : "aiihh, malas aku capek juga.."
IBU : "sini..sini.. biar ibu aja.. ibu NGGAK CAPEK" *meraih mangkok dan meletakkan diatas meja, lalu kembali sibuk memasak lagi"
AKU+ADEK : ".............." (berpandangan)

Bukan sesuatu yang istimewa memang kejadian tadi. Tapi tidak bagiku. "ibu TIDAK CAPEK" adalah kalimat yang aku sadari mengandung kebohongan besar.
Tapi begitulah ibu, mengajari dengan memberi contoh, bukan dengan mengoar-ngoarkan teori. Meneladani anak-anak dengan melakukan.
Bangga punya ibu seperti ibuku, LOVE U MOM :)

Padamu yang Allah Pilihkan Untukku. . . -repost-

Padamu yang Allah pilihkan untukku. . .

Ketahuilah aku hanya wanita biasa dengan begitu banyak kekurangan dalam diriku.

Aku bukanlah wanita sempurna seperti yang mungkin kau harapkan,,,

maka ketika Dia memilihmu untukku,,

maka saat itu Dia ingin menyempurnakan kekurangkanku dengan keberadaanmu.

Dan aku tahu kaupun bukanlah laki laki yang sempurna.

Dan aku berharap ketidak sempurnaanku mampu menyempurnakan dirimu,,

karena kelak kita akan satu,,

aibmu adalah aibku dan indahmu adalah indahku,,

kau dan aku akan menjadi kita. . .





Padamu yang Allah pilihkan untuku. . .

Ingatlah,, aku adalah mahluknya dari tulang rusuk yang paling bengkok.

Ada kalanya aku akan begitu membuatmu marah,,

maka ketahuilah saat itu dia menghendaki kau menasihatiku dengan hikmah.

Sungguh hatiku tetaplah wanita yang lemah pada kelembutan.

Namun jangan kau coba meluruskanku karena aku akan patah.

Tapi jangan pula membiarkanku begitu saja, karena akan selamanya aku salah,,

Namun tetap mataku tersenyumlah,,,,

Tenangkan aku dengan genggaman tanganmu,,,dan nasehati aku dengan bijak dan hikmah,,

Niscaya kau akan menemukanku tersungkur menangis di pangkuanmu,,

maka ketika itu kau kembali memiliki hatiku..





Padamu yang Allah tetapkan sebagai atap hunianku. . .

Ketahuilah ketika ijab atas namaku telah kau lontarkan,,,

maka dimataku kau adalah yang terindah.

Kata katamu adalah titah untuku,,

selama tak bermaksiat pada allah, akan ku penuhi semua perintahmu,,

maka kalau kau berkenan ku meminta,,

jadilah hunian yang indah yang kokoh,,

yang mampu membuatku dan anak-anak kita nyaman dan aman di dalamnya. . .





Padamu yang Allah pilih menjadi penopang hidupku. . .

Dalam istana kecil kita akan hadir buah hati-buah hati kita,,

maka didiklah mereka menjadi generasi yang dirindukan syurga,,

yang dipundaknya akan diiis dengan amanah-amanah

dan ku yakin dari tanganmu yang penuh berkah kau mampu membentuk mereka,,

dengan hatimu yang penuh cinta,

Kau mampu merengkuh hati mereka dan aku akan selalu jatuh cinta padamu. . .





Padamu yang Allah pilih sebagai imamku. . .

Ku mohon padamu ridholah padaku,,

sungguh ridhomu adalah ridho ilahi rabbi.

Mudahkanlah jalanku ke surganya,,

Karena bagiku kau adalah kunci surgaku. .

Selasa, 18 Oktober 2011

Untuk Suamiku Nanti -repost-

untuk suamiku [nanti]...



suamiku..

dimanapun engkau berada kini..aku hanya ingin kau tahu bahwa aku menunggumu..menunggu Tuhan memepertemukan kita..aku akan sabar menanti saat itu tiba, suamiku..semoga kesabaran ini berbuah sangat manis..



suamiku..

apapun yang kau lakukan saat ini..apapun kesalahan yang telah kau perbuat..aku tidak peduli..kita hidup bukan untuk masa lalu..biarlah masa lalumu dan juga masa laluku menjadi pelajaran yang berharga untuk masa depan kita..mantan napi lebih baik daripada mantan santri..bukan begitu suamiku?? begitu inginnya hati ini untuk segera menapaki kehidupan baru kita..



suamiku..

bagaimana kehidupanmu saat ini?? adakah kau juga merasa kerinduan yang sangat seperti yang aku rasakan??

adakah kau juga menantiku disana?? adakah kau juga tak putus memohon pada sang Pencipta untuk mempertemukan kita??adakah kau juga berusaha menyiapkan dirimu menjadi pribadi yang baik bagi pasanganmu kelak??



belahan jiwaku..

siapapun engkau..aku tidak peduli..seperti apapun parasmu..aku tidak peduli..yang aku inginkan hanya hatimu..imanmu..jiwamu..tekadmu..tanggungjawabmu untuk terus menemaniku,,membimbingku,,untuk berjuang bersama demi satu tujuan akhir kita..surga..



suamiku..

aku inginkan kepercayaan dan pengertian menjadi mahar pernikahan kita..saling menjaga hati ya suamiku..dan aku akan menggunakannya dalam mendidik dan membimbing buah hati kita..



suamiku..

terimalah ini diriku..





repost :: Danik WirjoSoewito

http://www.facebook.com/notes.php#!/note.php?note_id=10150148018588990

Kamis, 06 Oktober 2011

...Kotak Mimpi...

...takdir seakan tertawa mengelilingiku, mengejek habis-habisan. Takdir riuh-rendah mencemooh, berkata bahwa sebagai seorang pemimpi, impianku sudah keterlaluan. "Buang saja mimpi itu dari dalam kotak mimpimu," seakan kudengar Takdir berkata, "mimpi mendapatkan cinta ia yang jauh dari jangkauanmu. Bukankah kotakmu sudah penuh sesak dengan beragam impian yang kau dambakan sejak kecil?". Ku pejamkan mata. Dan kenangan itu rumpah ruah menimpaku, tidak memberiku kesempatan untuk bernapas...

*kotak mimpi*

NOPE.. teruslah bermimpi dan perjuangkan..